FORUM SUKABUMI — Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Sukabumi, Hamzah Gurnita, melaksanakan kegiatan reses di dua lokasi, yakni Desa Kertajaya dan Desa Cihaur, Kecamatan Simpenan, Jumat (9/5).
Dalam pertemuan tersebut, berbagai aspirasi masyarakat disampaikan, dengan fokus utama pada masalah pelayanan kesehatan di RSUD Palabuhanratu serta kebutuhan infrastruktur dan isu pencemaran lingkungan.
Hamzah menegaskan bahwa kegiatan reses hari itu berlangsung lancar dengan antusiasme masyarakat yang tinggi. Ia mencatat banyak keluhan serius terkait pelayanan kesehatan di RSUD Palabuhanratu.
“Setiap kali reses, selalu muncul keluhan soal RSUD Palabuhanratu. Ini menjadi pekerjaan rumah bersama, terutama soal pelayanan yang masih menjadi momok menakutkan bagi masyarakat,” ujarnya.
Selain pelayanan yang dianggap tidak optimal, Hamzah juga menyoroti permasalahan distribusi obat. Banyak pasien harus membeli obat di luar rumah sakit karena tidak tersedia di instalasi farmasi RSUD.
“Saya minta aparat penegak hukum (APH) segera mengaudit RSUD Palabuhanratu. Bisa jadi ini terkait utang rumah sakit ke para suplier obat, sehingga suplier enggan mengirimkan lagi,” ungkapnya.
Hamzah tidak menutup kemungkinan adanya permainan oknum dalam distribusi obat. “Harga dari suplier hanya Rp10 ribu, tapi di apotek bisa dua kali lipat. Jika ini permainan oknum yang mempersulit masyarakat, wajib kita bongkar dan lawan,” tegasnya.
Selain isu kesehatan, warga juga menyampaikan kebutuhan akan pembangunan infrastruktur. Hamzah menyatakan komitmennya untuk mendorong pembangunan di Desa Cihaur dan Desa Kertajaya tahun ini guna menunjang akses dan perekonomian lokal.
Ia juga menanggapi kekhawatiran warga terkait pencemaran lingkungan akibat aktivitas pertambangan. “Hal ini akan kita kaji bersama Dinas Lingkungan Hidup dan instansi terkait agar tidak terjadi pencemaran lanjutan,” katanya.***