FORUM SUKABUMI – Program transisi energi berbasis biomassa resmi menginjak babak baru di Kabupaten Sukabumi. Batang sorgum kini didorong menjadi bahan bakar alternatif untuk PLTU Jawa Barat 2 Palabuhanratu, menggantikan penggunaan batu bara secara bertahap.
PT PLN Indonesia Power (PLN IP) secara resmi memulai penanaman sorgum seluas 10 hektare di Kampung Cipatuguran, Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, Selasa (25/11/2025). Program ini merupakan bagian dari inisiatif Build Indonesian Dream (BID) yang berorientasi pada pembentukan ekosistem energi terbarukan dari hulu hingga hilir.
Direktur Utama PLN Indonesia Power, Bernadus Sudarmanta, menegaskan bahwa penanaman sorgum menjadi tonggak penting masuknya era ekosistem energi hijau di Indonesia. “Hari ini kita memasuki era ekosistem green energy di mana dari hulu ke hilir kita bangun ekosistem pembangkit biomassa menggunakan tanaman sorgum,” ujarnya saat penanaman perdana.
Sorgum dinilai memiliki keunggulan strategis sebagai tanaman serba guna, dengan masa panen 90–100 hari. Selain menghasilkan biji untuk diversifikasi pangan, batangnya dapat diolah menjadi bahan bakar biomassa untuk pembangkit listrik tenaga uap (PLTU). “Bisa memberikan ketahanan pangan dan juga ketahanan energi,” tambah Bernadus.
Manfaat lingkungan yang ditawarkan juga signifikan. Program co-firing 10% biomassa di PLTU Palabuhanratu diperkirakan dapat menekan emisi karbon hingga 700.000 ton CO₂ per tahun. Bernadus menargetkan transisi penuh tanpa batu bara pada 2050, yang berpotensi menurunkan emisi hingga 7 juta ton CO₂ setiap tahun.
Selain berorientasi lingkungan, program ini menerapkan prinsip “Dual Impact” untuk mendorong ekonomi sirkular masyarakat. Kerja sama dengan Kelompok Tani Sinta Mekar diharapkan memberikan dampak langsung pada peningkatan pendapatan petani lokal.
“Karena masa panen cepat, modal yang digunakan tidak terlalu besar. Petani berinvestasi dalam waktu 3 bulan sudah bisa menghasilkan uang,” jelas Bernadus.
Pemerintah Kabupaten Sukabumi menyatakan dukungan penuh terhadap program percontohan ini. Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Sukabumi, dr. Gatot, menilai penanaman sorgum menjadi peluang pemanfaatan lahan tidur di wilayah selatan. “Program pilot project sorgum dari PLN Indonesia Power ini kami sambut dengan sukacita,” ungkapnya.
Gatot menegaskan manfaat ganda sorgum bagi ketahanan pangan dan energi, sekaligus memperbaiki kualitas tanah. “Sorgum juga bisa jadi alternatif diversifikasi pangan. Jangan tergantung sama beras saja,” tuturnya.
Melalui kolaborasi antara BUMN, pemerintah daerah, dan petani, hamparan sorgum di pesisir Cipatuguran tak hanya menghidupkan kembali lahan kurang produktif, tetapi juga menjadi simbol komitmen transisi energi yang inklusif dan berkelanjutan di Sukabumi.***






