Rute ke Geopark Ciletuh di Google Maps Bikin Bingung, Dinas Pariwisata Protes

- Admin

Sabtu, 3 Mei 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Warga dan wisatawan keluhkan rute Google Maps yang memutar jauh ke Pantai Palangpang.

i

Warga dan wisatawan keluhkan rute Google Maps yang memutar jauh ke Pantai Palangpang.

FORUM SUKABUMI – Warga dan wisatawan yang hendak menuju Pantai Palangpang, Ciletuh, Kabupaten Sukabumi, mengeluhkan rute yang ditampilkan aplikasi Google Maps.

Aplikasi tersebut mengarahkan pengguna memutar jauh melalui jalur Warungkiara, dengan estimasi waktu tempuh mencapai lima jam, padahal jalur utama via Simpenan sudah bisa dilalui dalam waktu sekitar dua jam.

Keluhan ini disampaikan warga Palabuhanratu, termasuk Rani (45), warga Batu Sapi, yang merasa bingung dengan informasi pada aplikasi digital tersebut.

Baca Juga :  Eks Pekerja Sritex Belum Terima THR, Pemerintah Janji Akan Mengupayakan

“Saya lihat di Google Maps jalan Simpenan ditutup dan harus mutar lewat Warungkiara. Padahal teman saya yang rumahnya di dekat Jembatan Bojongkopo bilang jalannya sudah dibuka,” ujarnya seperti dikutip dari Jubirtvnews, Sabtu, 3 Mei 2025.

Pantauan tim redaksi menunjukkan bahwa sistem navigasi Google Maps masih menunjukkan status penutupan jalur Simpenan, sehingga rute diarahkan melalui Warungkiara – Cimanggu – Bodjonglopang – Cibogo. Estimasi waktu tempuh mencapai 5 jam 10 menit.

Baca Juga :  Prabowo Subianto: Pers Profesional dengan Integritas sebagai Pilar Demokrasi Bangsa

Namun, Petugas Pengendali Bencana Kecamatan Simpenan (P2B), Dandi Sulaeman, memastikan bahwa jembatan alternatif Cidadap Bojongkopo sudah dapat dilalui kendaraan.

“Jembatan aman, kendaraan bisa lewat meski harus bergantian dari dua arah. Petugas dan warga turut mengatur kelancarannya,” jelasnya.

Kondisi ini dikhawatirkan dapat mengganggu arus kunjungan wisata ke kawasan Geopark Ciletuh, yang tengah menggeliat menarik wisatawan domestik maupun mancanegara.

Baca Juga :  Raperda Pajak dan Retribusi Dibahas, Bupati: Optimalisasi Pendapatan Daerah Jadi Prioritas

Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Sukabumi, Sendi Apriadi, turut menyayangkan ketidakakuratan data dari aplikasi pemetaan tersebut.

“Sempat ditutup karena banjir bandang pertengahan April, tapi hanya beberapa hari. Sudah lebih dari seminggu jalur normal kembali. Kami harap pihak Google Maps segera meng-update agar tidak merugikan wisatawan dan masyarakat,” pungkasnya.***

Berita Terkait

Bakteri E. coli dan Salmonella Mengintai! Menu MBG di Bogor Sebabkan 214 Siswa Tumbang
Usai Vonis Kontroversial Harvey Moeis, Hakim Eko Aryanto “Dibuang” ke Papua?
Bulog Serap 2 Juta Ton Beras, Cadangan Nasional Tertinggi dalam Sejarah
Di Hadapan Kabinet, Prabowo Tepis Isu Boneka Politik dan Ijazah Jokowi
Viral Menangis di Puncak, Dedi Mulyadi Tegaskan Kerusakan Alam Tak Bisa Dimaafkan
Ngaku Khilaf, Dokter UI Panjat Plafon Kos demi Rekam Mahasiswi di Kamar Mandi
Tony Sumampau Bantah Tuduhan Penyetruman di Lingkungan Oriental Circus Indonesia
HIPMA Siap Kawal Layanan Publik, Wabup Dorong Kolaborasi Dua Arah

Berita Terkait

Selasa, 13 Mei 2025 - 19:16 WIB

Bakteri E. coli dan Salmonella Mengintai! Menu MBG di Bogor Sebabkan 214 Siswa Tumbang

Senin, 12 Mei 2025 - 19:09 WIB

Usai Vonis Kontroversial Harvey Moeis, Hakim Eko Aryanto “Dibuang” ke Papua?

Minggu, 11 Mei 2025 - 18:43 WIB

Bulog Serap 2 Juta Ton Beras, Cadangan Nasional Tertinggi dalam Sejarah

Selasa, 6 Mei 2025 - 16:03 WIB

Di Hadapan Kabinet, Prabowo Tepis Isu Boneka Politik dan Ijazah Jokowi

Minggu, 4 Mei 2025 - 18:53 WIB

Viral Menangis di Puncak, Dedi Mulyadi Tegaskan Kerusakan Alam Tak Bisa Dimaafkan

Berita Terbaru

error: Content is protected !!