FORUM SUKABUMI – Dinas Kebudayaan, Pemuda, dan Olahraga (Disbudpora) Kabupaten Sukabumi menyatakan apresiasi mendalam atas pelaksanaan Hari Nelayan Ujunggenteng ke-59 Tahun 2025 yang berlangsung meriah dengan nuansa budaya pesisir yang kental.
Mengangkat tema “Sagara Ngajaga Laut Kidul Ku Budaya”, peringatan tahun ini menjadi momen penting bagi masyarakat pesisir dalam merawat tradisi leluhur. Sejumlah pertunjukan seni tradisional seperti tarian khas daerah, rampak kendang, dan prosesi Larung Saji ke tengah laut turut memeriahkan acara yang melibatkan banyak generasi muda.
Kepala Disbudpora Kabupaten Sukabumi, Yudi Mulyadi, mengungkapkan bahwa Hari Nelayan bukan hanya kegiatan tahunan biasa, melainkan bentuk nyata dari pelestarian budaya lokal yang hidup berdampingan dengan aktivitas masyarakat, khususnya nelayan.
“Kami dari Disbudpora memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada masyarakat dan panitia. Ini bukan sekadar pesta, melainkan warisan budaya yang harus terus dijaga dan diwariskan oleh generasi muda,” ungkap Yudi.
Ia menegaskan bahwa budaya adalah identitas yang tidak boleh hilang ditelan zaman. Menurutnya, acara semacam ini harus menjadi ruang edukatif sekaligus ekspresif bagi masyarakat dalam mencintai budaya mereka sendiri.
“Kami berharap kegiatan seperti ini mampu mempererat kohesi sosial dan menumbuhkan rasa bangga generasi muda terhadap budaya lokal,” tambahnya.
Ujunggenteng sendiri merupakan bagian dari kawasan Geopark Ciletuh-Palabuhanratu yang telah diakui UNESCO. Dengan dukungan berbagai pihak seperti Disbudpora, Dinas Pariwisata, Dinas Perikanan, dan pelaku UMKM, Hari Nelayan diyakini bisa menjadi momentum untuk mendorong sektor ekonomi kreatif berbasis budaya dan kearifan lokal.
“Mari kita rawat bersama budaya pesisir ini. Bukan hanya untuk hari ini, tapi untuk masa depan anak cucu kita,” pungkas Yudi.***