Restorasi Bambu Jadi Strategi Baru Pemkab Sukabumi Pulihkan Ekosistem

- Admin

Kamis, 19 Juni 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Wabup Sukabumi dan Yayasan Bambu bahas restorasi dan ekonomi hijau berbasis bambu. | Fb/Pemerintah Kabupaten Sukabumi

i

Wabup Sukabumi dan Yayasan Bambu bahas restorasi dan ekonomi hijau berbasis bambu. | Fb/Pemerintah Kabupaten Sukabumi

FORUM SUKABUMI – Pemerintah Kabupaten Sukabumi terus mendorong inisiatif pembangunan ekonomi hijau melalui restorasi ekosistem dan pengembangan ekonomi bambu.

Komitmen tersebut mengemuka dalam audiensi Wakil Bupati Sukabumi H. Andreas dengan Yayasan Bale Budaya Bambu di Ruang Rapat Setda, Kamis (19/6/2025).

Dalam pertemuan tersebut, Wabup H. Andreas menegaskan pentingnya penentuan wilayah tanam strategis untuk budidaya bambu, mengingat luasnya wilayah Sukabumi yang merupakan kabupaten terluas kedua di Jawa-Bali setelah Banyuwangi.

“Penentuan lokasi yang tepat untuk budidaya bambu sangat krusial. Selain fungsi ekologisnya seperti mencegah longsor dan memulihkan bantaran sungai, bambu juga memiliki nilai tambah ekonomi,” ujar Andreas.

Menurutnya, diperlukan kebijakan jangka panjang dan konsisten, mengingat waktu panen bambu yang mencapai lima tahun. Ia juga menyoroti perlunya integrasi sistem dari hulu ke hilir, mulai dari pembibitan, pelatihan, produksi hingga pemasaran dalam satu koordinasi lintas dinas.

“Pemkab Sukabumi siap mendukung, apalagi potensi bambu kita sangat besar dan lahan tersedia. Asalkan memberi manfaat ekonomi nyata bagi masyarakat,” tegasnya.

Sementara itu, Sekretaris Yayasan Bale Budaya Bambu, Dudi Darma Bakti, mengungkapkan bahwa Sukabumi sangat potensial untuk ekosistem bambu. Pihaknya berencana membangun pusat pelatihan, fasilitas produksi, dan sistem promosi bambu di wilayah tersebut.

“Kami siap membeli hasil produksi masyarakat secara berkelanjutan lewat sistem PO bulanan. Bahkan, kami ingin mencetak tenaga lokal bersertifikat sebagai ahli bambu,” ungkapnya.

Dudi juga menuturkan pengalaman yayasan saat diminta pemerintah Prancis memamerkan produk bambu Indonesia di Eropa. Menurutnya, restorasi bambu adalah bagian dari masa depan ekonomi hijau Indonesia.

“Jawa Barat, termasuk Sukabumi, memiliki sekitar 60 jenis bambu yang bisa dikembangkan di berbagai desa dan kecamatan. Ini bukan proyek sesaat, tapi upaya berkelanjutan untuk generasi mendatang,” pungkasnya.***

Berita Terkait

Wabup Sukabumi Hadiri Jabar Raksa Sagara di Cisolok, Tegaskan Pentingnya Kelestarian Lingkungan
Bupati Sukabumi Tegaskan Sinergitas dan Kolaborasi Kunci Wujudkan Sukabumi Mubarokah
Bupati Sukabumi Terima Kunjungan Danlanal Bandung, Bahas Program Bakti Sosial di Wilayah Terdampak Bencana
Festival Kopi Sukabumi 2025: Bupati Asep Japar Wajibkan Penggunaan Kopi Lokal di Setiap Acara Resmi
DPRD Sukabumi Bahas Pandangan Umum Fraksi atas Raperda Pencegahan dan Penanggulangan Kebakaran
Bupati dan Wakil Bupati Sukabumi Hadiri Paripurna DPRD, Bahas Delapan Raperda Strategis Tahun 2026
Bupati Sukabumi Tegaskan Pentingnya Sinergi Pemerintah Daerah dan Desa Perkuat Layanan Publik
Bupati Sukabumi Tekankan Pelayanan Sepenuh Hati dalam Penguatan Sinergitas Kewilayahan

Berita Terkait

Selasa, 18 November 2025 - 18:48 WIB

Wabup Sukabumi Hadiri Jabar Raksa Sagara di Cisolok, Tegaskan Pentingnya Kelestarian Lingkungan

Senin, 17 November 2025 - 18:39 WIB

Bupati Sukabumi Tegaskan Sinergitas dan Kolaborasi Kunci Wujudkan Sukabumi Mubarokah

Kamis, 13 November 2025 - 17:52 WIB

Festival Kopi Sukabumi 2025: Bupati Asep Japar Wajibkan Penggunaan Kopi Lokal di Setiap Acara Resmi

Kamis, 13 November 2025 - 15:32 WIB

DPRD Sukabumi Bahas Pandangan Umum Fraksi atas Raperda Pencegahan dan Penanggulangan Kebakaran

Rabu, 12 November 2025 - 18:05 WIB

Bupati dan Wakil Bupati Sukabumi Hadiri Paripurna DPRD, Bahas Delapan Raperda Strategis Tahun 2026

Berita Terbaru

error: Content is protected !!