FORUM SUKABUMI – Pemerintah Kabupaten Sukabumi bersama Polres Sukabumi menggelar kegiatan penanaman jagung serentak kuartal III di kawasan Perhutanan Sosial Polres Sukabumi, Rabu (9/7/2025).
Kegiatan dipusatkan di Kole Camp, Desa Kertajaya, Kecamatan Simpenan, sebagai langkah konkret mendukung swasembada pangan nasional.
Wakil Bupati Sukabumi, H. Andreas, menegaskan komitmen pemerintah daerah dalam menyukseskan program kemandirian pangan. Menurutnya, menjaga tiga sumber utama kehidupan—air, pangan, dan energi—merupakan tanggung jawab bersama.
“Ketahanan pangan harus menjadi gerakan bersama. Sukabumi punya lahan subur, jangan sampai dirusak. Simpenan harus jadi proyek percontohan,” ujar H. Andreas.
Ia mendorong kolaborasi lintas dinas, terutama Dinas Pertanian dan Dinas Perdagangan, untuk mengembangkan industri turunan jagung. Upaya ini diharapkan meningkatkan nilai tambah hasil tani serta membuka peluang ekonomi baru di tingkat lokal.
“Jika industri berbasis jagung bisa dibangun di Sukabumi, maka kita tidak hanya bicara soal pangan, tetapi juga kesejahteraan petani dan pertumbuhan ekonomi daerah,” tambahnya.
Kabupaten Sukabumi dinilai memiliki potensi besar sebagai lumbung pangan nasional. Dengan dukungan iklim dan lahan yang ideal, keberhasilan program sangat bergantung pada kolaborasi pentahelix antara pemerintah, swasta, akademisi, dan masyarakat tani.
Sementara itu, Kapolres Sukabumi, AKBP Samian, menyebut bahwa penanaman seluas dua hektare di lahan hutan sosial ini merupakan wujud dukungan Polri terhadap target produksi jagung nasional sebesar 19 juta ton pada tahun 2025.
“Jagung adalah prioritas karena penting sebagai pakan ternak dan sumber protein. Kami dorong kolaborasi lintas sektor agar produktivitas meningkat,” jelasnya.
Kapolres juga mengimbau masyarakat untuk memanfaatkan lahan tidur agar mendukung ketahanan pangan nasional.
Kegiatan ini terhubung secara nasional melalui video conference, terpusat dari Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, sebagai simbol sinergi seluruh wilayah dalam memperkuat produksi pangan nasional.***