Ekonomi Tak Adil dan Lemahnya Akses Hukum, Warga Miskin Masih Terpinggirkan

- Admin

Kamis, 12 Juni 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Prabowo dan Budi Arie angkat suara soal keadilan bagi warga miskin. | Instagram.com/@prabowo

i

Prabowo dan Budi Arie angkat suara soal keadilan bagi warga miskin. | Instagram.com/@prabowo

FORUM SUKABUMI – Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, menyatakan komitmennya untuk menghapus kemiskinan dari Indonesia sebelum tahun 2045, bertepatan dengan satu abad kemerdekaan bangsa.

Namun, ia mengakui bahwa jalan menuju cita-cita tersebut masih dipenuhi tantangan, terutama dalam aspek keadilan hukum bagi warga miskin.

Dalam sambutannya pada acara pengukuhan calon hakim di Mahkamah Agung, Kamis (12/6/2025), Prabowo menegaskan bahwa hakim merupakan harapan terakhir bagi masyarakat kecil dalam mencari keadilan.

Baca Juga :  Bupati dan Wakil Bupati Sukabumi 2025-2030 Resmi Dilantik, Disbudpora Siap Perkuat Budaya Lokal

Ia menyerukan agar para hakim menjadi sosok yang kuat, tidak bisa disuap, dan berpihak pada keadilan.

“Anda adalah benteng terakhir keadilan. Orang miskin, orang kecil hanya bisa berharap kepada hakim-hakim yang adil,” ujar Prabowo dengan suara bergetar.

Menurutnya, ketimpangan hukum masih sangat dirasakan oleh warga tidak mampu. Sementara mereka yang memiliki kekuatan ekonomi dapat dengan mudah mengakses tim hukum berkualitas, rakyat kecil hanya mengandalkan integritas hakim.

Baca Juga :  Pembiusan hingga Pemerkosaan di RSHS, Dirut Sebut PPDS Unpad Sudah Berniat Kriminal

Di sisi lain, Menteri Koperasi dan UKM, Budi Arie Setiadi, menyoroti ketimpangan ekonomi yang menjadi akar kemiskinan di pedesaan. Dalam diskusi bersama Ombudsman RI di Jakarta Selatan pada hari yang sama, ia menilai bahwa praktik ekonomi yang tidak adil terjadi hampir di seluruh desa di Indonesia.

“Praktik-praktik ekonomi yang tidak adil itu terjadi di desa-desa di seluruh Indonesia, yang membuat desa atau masyarakat desa miskin,” kata Budi Arie.

Baca Juga :  Sejarah Panjang 1 Juni: Ketika Pancasila Sempat Tak Boleh Diperingati

Ia menambahkan bahwa kondisi tersebut bertentangan dengan semangat konstitusi UUD 1945, yang menekankan pentingnya keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Menurutnya, tanpa keadilan ekonomi, mustahil menciptakan masyarakat makmur dan negara yang maju.

Pernyataan dua pejabat negara ini mencerminkan keprihatinan mendalam atas nasib warga miskin, yang kerap terpinggirkan baik dalam akses terhadap hukum maupun dalam sistem ekonomi yang belum berpihak kepada mereka.***

Berita Terkait

Dibela Pelaku Wisata, Dedi Mulyadi Kukuh Larang Study Tour demi Orang Tua Siswa
Protes Anies atas Vonis Tom Lembong: Fakta di Sidang Diabaikan, Hukum Dipertanyakan
Imbas Inpres DTSEN, Kemensos Alihkan Bansos ke Warga yang Lebih Layak
Menteri P2MI Jelaskan Dua Tugas Utama: Lindungi TKI dan Buka Peluang Kerja Global
Jokowi Klarifikasi Soal Kondisi Wajah: Bukan Sakit Serius, Hanya Alergi Cuaca
Prabowo Ambil Alih Sengketa 4 Pulau Aceh-Sumut, Keputusan Final Segera Diambil
Viral! Pria Cianjur Ngaku Disiksa dan Salah Tangkap, Minta Tolong ke Dedi Mulyadi
Dedi Mulyadi Temui Geng Motor Usai Teror Warga: “Kalian Mau Dibina atau Dibui?”

Berita Terkait

Selasa, 22 Juli 2025 - 17:24 WIB

Dibela Pelaku Wisata, Dedi Mulyadi Kukuh Larang Study Tour demi Orang Tua Siswa

Sabtu, 19 Juli 2025 - 17:46 WIB

Protes Anies atas Vonis Tom Lembong: Fakta di Sidang Diabaikan, Hukum Dipertanyakan

Kamis, 17 Juli 2025 - 19:30 WIB

Imbas Inpres DTSEN, Kemensos Alihkan Bansos ke Warga yang Lebih Layak

Minggu, 29 Juni 2025 - 18:20 WIB

Menteri P2MI Jelaskan Dua Tugas Utama: Lindungi TKI dan Buka Peluang Kerja Global

Jumat, 27 Juni 2025 - 16:56 WIB

Jokowi Klarifikasi Soal Kondisi Wajah: Bukan Sakit Serius, Hanya Alergi Cuaca

Berita Terbaru

error: Content is protected !!